bondan

Seeing so many music band Malays in the country music world, Bondan Prakoso also take a stand by creating a new band as newest project. This was disclosed by Blend, Bondan manager, when contacted by phone.

"Bondan and I had time to talk about Malay yes. Actually it's gini, dangdut's segment is no longer on the market and compounded by the existence of music piracy. Automatic when Malay dangdut fans sticking it to level up come listen to Malay. Why can nge-like boom so, "said Blend.

ak's nothing wrong with the band Malays, but the unfortunate Blend and Bondan are those qualities that are not maintained.

"Several times a fitting ngelihat live, drums still not stable, his guitar sound is also not preserved, so very dear," said Blend lamented.

"If indeed the people of Indonesia like, said Bondan dong does its quality should be maintained. Perhaps there is hell, can not be resisted. But why how perfunctory quality, do not came like that," he added.

Therefore, in order not dominated by band-band Malays alone, Bondan also formed a rock band Thursday.

"Bondan there is a new project," said Blend. "The format has not been able dikeluarin band but yes, he was again waiting for the right moment."

"The band rock. Bondan as a producer, bassist, 100% singing. He sees the band rocknya not now, Malay all hell, hahaha," he concluded.
Read more »
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

pohon untuk masa depan


Oleh : Hamim S



Kala Desember datang, kita diingatkan terjadinya tragedi kemanusiaan terbesar di negeri tercinta sepanjang abad ini. Bencana tsunami telah meluluhlantahkan "Serambi Mekah" dan Pulau Nias yang menelan ratusan ribu nyawa dengan sia-sia. Tsunami Aceh seolah mengawali serentetan musibah bencana alam yang melanda negeri ini.
Tidak berselang lama, terjadi gempa di Jogja dan Klaten, Tsunami Pangandaran, banjir di berbagai wilayah, angin Lisus dan Puting Beliung, tanah longsor, gunung meletus, kekeringan, intrusi dan sebagainya.

Sebenarnya apa yang terjadi? Benarkah penggalan lagu Ebiet G. Ade bahwa bumi telah bosan bershahabat dengan kita? Kalau memang bumi sudah tak lagi mau bershahabat dengan kita, maka bersiap-siaplah kita untuk tidak nyaman, was-was, terancam "terusir" serta terhengkang dari muka bumi ini.

Dalam disiplin Geografi, alam ini (bumi pada khususnya dan tata surya matahari pada umumnya) selalu mengalami perubahan, baik secara frontal (revolusi) maupun perlahan-lahan (evolusi). Sedangkan dalam perspektif ilmu Logika, berdiri dan tenangnya sesuatu benda terjadi karena adanya keseimbangan. Artinya, jika bumi tidak tenang lagi dan mulai goyah maka itu berarti telah terjadi ketidakseimbangan.
Bagian-bagian bumi ini merupakan kesatuan yang saling berkait, sehingga membentuk sebuah ekosistem. Ekosistem ini terdiri dari biotik dan abiotik, di mana sumber kehidupan utamanya adalah CO2 (oksigen) dan H2O (air). Ketidakseimbangan sirkulasi dan peran dari zat-zat tersebut mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem. Akibatnya regulasi ekosistem terganggu sehingga mengakibatkan terjadinya ketidakteraturan alam ini.

Ke(peng)rusakan lingkungan, ke(peng)gundulan hutan, penggunaan zat karbon berlebihan, peningkatan polusi kendaraan dan pabrik, serta reklamasi pantai adalah di antara penyebab ketidakseimbangan alam yang mengakibatkan perubahan alam (iklim). Ahirnya, bencana alam senantiasa hadir sebagai "pelengkap" ulah brutal manusia.
Pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi) merupakan penyumbang terbesar emisi gas bumi yang berpotensi "memanaskan". Kemudahan hidup akibat pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi ternyata harus dibayar mahal. Bumi semakin panas, ancaman hidup semakin ganas.

Bumi tempat kehidupan ini selayaknya kita sadari sebagai titipan anak cucu kita. Apa yang kita terima hari ini adalah hasil dari perbuatan kemarin. Begitu juga apa yang kita perbuat hari ini adalah penyebab kejadian di hari esok, di mana anak cucu kita akan hidup. Bagaimanapun berpikir demi kebaikan masa depan akan jauh lebih baik dan bijak, lebih-lebih jika kebaikan itu terkait kepentingan banyak orang. Dengan tidak bermaksud sok melankolis, rasanya perlu kita nyatakan bahwa pelestarian alam raya sama artinya dengan pelestarian setiap nyawa.

Atas hal ini, dengan dalih kesejahteraan manusia sekalipun, pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti kesadaran pentingnya menjaga keseimbangan da pelestarian alam. Di sini kita senantiasa dituntut untuk selalu "berwawasan lingkungan"
Akan tetapi di sisi lain, berbagai bentuk penyimpangan selalu mewarnai dalam upaya konversasi lingkungan yang dilakukan baik oleh pemerintah, lembaga masyarakat, ataupun masyarakat perorangan. Pembalakan liar (Illegal loging) dan eksploitasi tambang adalah contoh yang sering kita dapati di negeri "paru-paru dunia" ini. Ironisnya, penyimpangan yang terjadi justru dilakukan oleh oknum "pengurus" bangsa yang selayaknya menjadi teladan.

Alhasil, menjaga dan melestarikan alam bisa diawali dari diri sendiri dengan menjaga lingkungan terdekat sekitar kita. Hari ini, bukan terlambat jika kita menanam "kesadaran menanam" dalam lubuk kalbu yang terdalam. Biarkanlah hati ini menanam. Subhanallah.
Read more »
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

pohon untuk masa depan


Oleh : Hamim S



Kala Desember datang, kita diingatkan terjadinya tragedi kemanusiaan terbesar di negeri tercinta sepanjang abad ini. Bencana tsunami telah meluluhlantahkan "Serambi Mekah" dan Pulau Nias yang menelan ratusan ribu nyawa dengan sia-sia. Tsunami Aceh seolah mengawali serentetan musibah bencana alam yang melanda negeri ini.
Tidak berselang lama, terjadi gempa di Jogja dan Klaten, Tsunami Pangandaran, banjir di berbagai wilayah, angin Lisus dan Puting Beliung, tanah longsor, gunung meletus, kekeringan, intrusi dan sebagainya.

Sebenarnya apa yang terjadi? Benarkah penggalan lagu Ebiet G. Ade bahwa bumi telah bosan bershahabat dengan kita? Kalau memang bumi sudah tak lagi mau bershahabat dengan kita, maka bersiap-siaplah kita untuk tidak nyaman, was-was, terancam "terusir" serta terhengkang dari muka bumi ini.

Dalam disiplin Geografi, alam ini (bumi pada khususnya dan tata surya matahari pada umumnya) selalu mengalami perubahan, baik secara frontal (revolusi) maupun perlahan-lahan (evolusi). Sedangkan dalam perspektif ilmu Logika, berdiri dan tenangnya sesuatu benda terjadi karena adanya keseimbangan. Artinya, jika bumi tidak tenang lagi dan mulai goyah maka itu berarti telah terjadi ketidakseimbangan.
Bagian-bagian bumi ini merupakan kesatuan yang saling berkait, sehingga membentuk sebuah ekosistem. Ekosistem ini terdiri dari biotik dan abiotik, di mana sumber kehidupan utamanya adalah CO2 (oksigen) dan H2O (air). Ketidakseimbangan sirkulasi dan peran dari zat-zat tersebut mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem. Akibatnya regulasi ekosistem terganggu sehingga mengakibatkan terjadinya ketidakteraturan alam ini.

Ke(peng)rusakan lingkungan, ke(peng)gundulan hutan, penggunaan zat karbon berlebihan, peningkatan polusi kendaraan dan pabrik, serta reklamasi pantai adalah di antara penyebab ketidakseimbangan alam yang mengakibatkan perubahan alam (iklim). Ahirnya, bencana alam senantiasa hadir sebagai "pelengkap" ulah brutal manusia.
Pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi) merupakan penyumbang terbesar emisi gas bumi yang berpotensi "memanaskan". Kemudahan hidup akibat pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi ternyata harus dibayar mahal. Bumi semakin panas, ancaman hidup semakin ganas.

Bumi tempat kehidupan ini selayaknya kita sadari sebagai titipan anak cucu kita. Apa yang kita terima hari ini adalah hasil dari perbuatan kemarin. Begitu juga apa yang kita perbuat hari ini adalah penyebab kejadian di hari esok, di mana anak cucu kita akan hidup. Bagaimanapun berpikir demi kebaikan masa depan akan jauh lebih baik dan bijak, lebih-lebih jika kebaikan itu terkait kepentingan banyak orang. Dengan tidak bermaksud sok melankolis, rasanya perlu kita nyatakan bahwa pelestarian alam raya sama artinya dengan pelestarian setiap nyawa.

Atas hal ini, dengan dalih kesejahteraan manusia sekalipun, pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti kesadaran pentingnya menjaga keseimbangan da pelestarian alam. Di sini kita senantiasa dituntut untuk selalu "berwawasan lingkungan"
Akan tetapi di sisi lain, berbagai bentuk penyimpangan selalu mewarnai dalam upaya konversasi lingkungan yang dilakukan baik oleh pemerintah, lembaga masyarakat, ataupun masyarakat perorangan. Pembalakan liar (Illegal loging) dan eksploitasi tambang adalah contoh yang sering kita dapati di negeri "paru-paru dunia" ini. Ironisnya, penyimpangan yang terjadi justru dilakukan oleh oknum "pengurus" bangsa yang selayaknya menjadi teladan.

Alhasil, menjaga dan melestarikan alam bisa diawali dari diri sendiri dengan menjaga lingkungan terdekat sekitar kita. Hari ini, bukan terlambat jika kita menanam "kesadaran menanam" dalam lubuk kalbu yang terdalam. Biarkanlah hati ini menanam. Subhanallah.
Read more »
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

dalam kaitannya majalah bursa ada farhan
Read more »
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

greening

greening in indonesia we have save the earth
Read more »
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

mahasiswa

Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Jepara membuka pendaftaran Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2011/2012 untuk Fakultas Syari'ah (Prodi Ahwal al Syakhshiyyah), Fakultas Tarbiyah (Prodi Pendidikan Agama Islam) dan Fakultas Dakwah (Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam). Semua program studi yang dibuka telah TERAKREDITASI B oleh BAN-PT. Info selengkapnya silahkan KLIK GAMBAR PENERIMAAN MAHASISWA BARU DI ATAS ...
Read more »
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

inisnu

inisnu jepara
Read more »
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

iklan

Blogger Themes

#coolmenu{ border: 0px solid black; width: 100%; background-color: #fff; } #coolmenu a{ font: bold 13px Verdana; padding: 2px; padding-left: 4px; display: block; width: 100%; color: black; text-decoration: none; border-bottom: 1px solid black; } html>body #coolmenu a{ /*Non IE rule*/ width: auto; } #coolmenu a:hover{ background-color: #f3f3f3; color: black; }